Jika Hellmo Artwear mengangkat ide-ide cute sebagai dasar pengembangannya, maka Vallensis adalah sisi lainnya yang sangat bertolak belakang. Sebagai penyeimbang dan divisi turunan dari kompleksitas Rukki dalam merancang vektor. Seperti dua sisi kepribadian yang bertolak belakang. Vallensis lebih serius dan kaku jika diporoskan pada kepribadian manusia. Brand yang satu ini mengangkat konsep robot, sejarah, perang, mesin, semua disatukan dengan sentuhan yang sangat detail pada hasil akhir. Dalam hal pemilihan warna pun, Vallensis lebih minimalis dibanding Hellmo yang kaya akan warna. Nama Vallensis diambil dari salah satu karakter Hellmo yang kemudian menjadi icon dan logo di brand ini. Sejak 2010, Blue print Vallensis sudah mulai digarap , tapi baru benar-benar dirilis tahun 2013. Menurut Rukki, Vallensis sebuah sisi serius dari dirinya. Ketika mood dia sudah terlalu tenggelam dalam hal-hal cute-nya Hellmo, dia butuh penyeimbang yang lebih terorganisir dalam mengeksplor ide menjadi vektor. Menurut perspektif filosofisnya Rukki, dua hal yang tak terpisahkan dalam hidup ; keceriaan dan keseriusan itu seperti Hellmo Artwear dan Vallensis.
Oopss! This page in progress. Check back soon!